Journal Lampung

Proporsional & Berimbang

Masyarakat Keluhkan Pelayanan SPBU yang Beraktifitas Malam, Ini Penjelasan Pengurus SPBU

Masyarakat Mengeluhkan Pelayanan SPBU yang Beraktifitas Malam, Ini Penjelasan Pengurus SPBU

Lampung Utara – Masyarakat mengeluhkan pelayanan salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Lampung Utara yang sering melakukan aktifitasnya pada malam hari dan itu ternyata miskonumikasi.

Keluhan puluhan masyarakat atas pelayanan SPBU yang ada di Desa Kalibalangan, Kecamatan Abung Selatan, Lampung Utara itu terjawab sudah, yang sebelumnya mereka meminta pengurus SPBU untuk membuka pelayanan di siang hari itu sebelumnya sempat mendatangi SPBU setempat pada Selasa (12/11/2019) pagi sekira pukul 00.30 WIB.

Menurut Rusli, warga setempat mereka menyampaikan keluhan tersebut bukan meminta untuk ditutupnya SPBU dimaksud, namun mereka hanya meminta untuk bisa dibuka secara umum pada siang hari.

“Kami enggak minta untuk ditutupnya SPBU itu, kami hanya menyampaikan keluhan kami sebagai masyarakat desa ini yang rata-rata punya kendaraan dan minta bisa dibuka untuk umum di siang hari,” kata Rusli.

Ditambahkan, Yanto yang juga warga setempat, yang mengharapkan pihak SPBU bisa menyisihkan bahan bakar minyak (BBM) untuk masyarakat sekitar bukan hanya untuk pengguna jalan umum. Karena menurutnya masyarakat setempat juga membutuhkan BBM yang bisa didapatkan dari SPBU disekitar tempat tinggal mereka bukan dari daerah lain.

“Karena selama ini mereka buka malam terus, dan bagaimana mau beli minyak sepuluh ribu tapi nunggunya jam dua malam baru buka pomnya,” lanjut Yanto.

Menanggapi keluhan itu, Taqwa Tulus pengurus SPBU yang ada di Desa Kalibalangan, Kecamatan Abung Selatan, Lampung Utara tersebut menjelaskan, keluhan masyarakat itu telah disampaikan mereka semalam dan itu telah dijelaskan oleh pihaknya dan juga telah diterima oleh perwakilan masyarakat bersama aparat pemerintah desa setempat.

“Tadi malam sudah kita jelaskan kepada mereka (masyarakat) dan kepala desa beserta perwakilan pemerintah desa kalibalangan kalau itu hanya miskomunikasi,” kata Tulus.

Pelayanan kepada konsumen sudah dilakukan jajaran sesuai dengan ketentuan, karena selama beroperasinya SPBU tersebut, lanjutnya, telah disesuaikan dengan standar pelayanan yang berlaku dan kepada masyarakat sekitarpun sudah dilakukannya langkah-langkah untuk menjadi prioritas.

“Yang jelas setiap hari kalau minyaknya ada ya kita buka dan setiap minyak nyampek itu langsung kita buka,” ujarnya seraya mengatakan kalau adanya masyarakat yang tidak kebagian itu wajar-wajar saja karena menurut dia, di SPBU yang dikelola pihaknya tersebut hanya mendapatkan 8 KL dalam satu kali pengiriman.

“Kita buka malam karena minyaknya nyampek malam, dan ada waktunya kita titup karena minyaknya enggak ada, jadi ya wajarlah kita tutup siang kalau minyaknay enggak ada,” lanjutnya.

Ditambahkan, Taqwa Tulus bahwa pelayanan kepada konsumen telah berjalan sebagaimana mustinya, dan dia juga langsung memperlihatkan aktivitas di ssPBU setempat yang dikepuhkan sebagain warga itu hanya sekedar miskomunikasi. Karena pada kenyataannya SPBU tersebut beoperasi dan berjalan seperti biasa.

“Itu bisa dilihat sendiri, karena minyanya ada ya kita bekerja sesuai ketentuan dan pelayanan masih kita lakukan pelayanannya,” ujarnya seraya menunjukan aktifitas di SPBU setempat yang berjalan normal.

 



WhatsApp chat