Journal Lampung

Proporsional & Berimbang

Gelar Reses di Pesawaran, Mustika Dicurhati Masyarakat Soal Pembangunan

Tidak ragu dan sungkan, warga Desa Pesawaran, Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran, sampaikan aspirasi dan harapan soal pembangunan.

Bahkan, warga dengan lantang mengatakan bahwa sudah banyak PEMAIN LAMO NIAN (PLN), atau memberikan angin surga akan pembangunan, namun faktanya nihil.

“Ijin bapak Dewan Mustika, sebenernya. Banyak harapan dan permintaan kami dari warga Pesawaran. Tapi, harapan kami dari banyaknya aspirasi ini, mohon satu saja dulu untuk diwujudkan,” kata Sekretaris Desa Pesawaran, Arif Setiawan. Dalam diskusi. Sabtu (22/2).

Menurutnya, penegasan permintaan untuk diwujudkan itu, tentu menjawab dari sejumlah pengajuan proposal yang sudah banyak dibuat, dan diserahkan kepada sejumlah pihak, baik DPRD, Pemerintah Kabupaten, dan lainnya. Tapi, faktanya nihil.

“Jadi, bisa saya pastikan dan tegaskan. Kami sangat takut, dengan PLN. Sudah datang, ngukur, cek lokasi. Tapi, sampai sekarang tidak ada realisasinya,” ujarnya.

Namun, kata Sekdes. Dari sambutan yang diungkapkan Anggota DPRD Lampung, Mustika Bahrum yang merupakan asli putra daerah dan berdomisili di Way Lima Pesawaran. Pihaknya meyakini, yang bersangkutan memiliki komitmen dan kerjanyata terhadap wilayah Bumi Andan Jejama, khususnya Kecamatan Way Lima, Kedondong, Way Khilau.

“Tadi saya denger langsung komitmen bapak, bahkan tadi sudah terucap akan merealisasikan pembangunan jalan provinsi dengan menggelontorkan anggaran 5,1 miliar dengan rute pembangunan jalan di Desa Way Awi – Desa Way Harong,” kata Sekdes.

Artinya, Tambah Sekdes. Beliau (Mustika Bahrum) betul-betul punya kerja nyata dalam mengemban amanah rakyat, khususnya masyarakat Kabupaten Pesawaran.

Adapun poin permintaan dari masyarakat Desa Pesawaran, diantaranya :

1. Rumah atau tempat rawat diri, bagi forum anak disabilitas

2. Pengadaan sumur Bor

3. Pembangunan rigit jalan Desa

4. Bedah rumah, sebanyak 104 rumah tidak layak huni

5. Pembangunan jembatan penghubung, antar dusun yaitu, dusun induk ke dusun 3.

6. BPJS banyak non aktif, atau tidak bisa dipakai lagi.

“Dari sejumlah aspirasi tadi, pihak Desa sudah berusaha maksimal untuk mewujudkannya dalam Musrembang tingkat Kecamatan. Tapi, terkendala anggaran. Dan soal BPJS, sudah berbicara dengan Kadiskes Pesawaran. Alhamdulillah tidak ada SOLUSI,” ujar Kepala Desa Pesawaran, Azwan Feri.

Menanggapi aspirasi dan keluhan warga Desa Pesawaran, Anggota DPRD Provinsi Lampung, Mustika Bahrum mengakui dalam hal pembangunan butuh waktu dan proses yang tidak sebentar. Sehingga, harus ada terobosan yang bersifat masif.

“Insya allah, aspirasi yang sudah disampaikan menjadi PR saya. Mungkin, saya akan coba berkomunikasi dengan sejumlah pihak, bisa jadi saya langsung ke Kementerian. Karena, jika mengandalkan anggaran Provinsi, kecil kemungkinan segera terwujud. Misalnya, Bedah Rumah. Sepertinya, pusat sangat banyak itu. Do’akan saja, Mudah-mudahan terwujud,” tegas Suntan Pengayom Makhga dengan gelar adat, Mustika Bahrum. (*)



WhatsApp chat